Sugeng Ambal Warsa Ponorogoku


lawan agung aljamal paseban ingsun.
lahir batin wes gambuh ing jiwa ingsun.
warok waskito amura jagat gumulung.
pono awas andulu jagat gumelar.
gusti….
wes sampurno jiwo lan rogo.
kukuh dadine manungso.
bakuh bumi Ponorogo.

Eling-elingo babat tanah Ponorogo.
Sekom Bantarangin Prabu Klanasewandana.
Siswa ginarsih Sunan Lawu Brawijaya.
Pecut Samandiman ingkang kinarya pusaka.
Jumeglar-jumeglar koyo gorong gurnidra

Wektu lumaku candra wis gumanti warsa.
Bumi Ponorogo nglairke para satriya.
Sri Batoro Katong menyang warok Suramenggala.
Ronggowarsito ing gegasari suwito.
Sentosa-sentosa kukuh bumi Ponorogo.

Bulan Agustus adalah bulan dimana Ponorogo memperingati hari ulang tahunnya. Pada tahun ini usia Ponorogo telah memasuki usia yang ke 514 tahun, usia yang tidak muda lagi. Semoga dengan bertambahnya umur, Ponorogo bisa berbenah. Menjaga budaya adi luhung yang ada. Memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya. SUGENG AMBAL WARSA KOTAKU, PONOROGO TERCINTA.

Ternyata begitu indah tempat kelahiranku


Kembali kurasakan kesejukan ketika aku berada di tempat ini.
Satu pegunungan yang masih alami.
benar – benar belum tersentuh oleh apapun.

tempat ini adalah desa kelahiranku.
Dimana ibunda tercinta ku berasal dari desa kecil ini.
Desa Muneng Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo.

pegunungan ini sangatlah sejuk ketika musim hujan tiba.
Di puncak pegunungan ini terdapat 1 Goa.
Dahulu kala Goa ini digunakan sebagai terpat bertapa bagi orang – orang kuno yang menginginkan wangsit.


Bagi Anda yang ingin berkunjung ketempat ini bisa langsung kunjungi des
a kecil ini.

Salam pariwisata Ponorogo.

Reyog Atau Reog?



Ternyata masih banyak masyarakat Ponorogo yang salah kaprah.
Bayak yang masih menulis Reyog dengan Reog.

Sebenarnya yang benar yang mana?
Istilah Reog baru ada ketika Ponorogo dipimpin oleh Pak Bubati Markum Singodimejo dan membuat slogan (R) Resik (E) Endah (O) Omber (G) Girang gemirang.

Untuk keberannya adalah REYOG.
Yang berartikan (R) Rasa kidung (E) Engkang sukmo adi luhung (Y) Yang Widhi, Yang Agung, (O) Olah kridaning Gusti (G) Gelar gulung kersaneng Kang Moho Agung.

Sungguh luar biasa arti Reyog yang sesungguhnya.

Dikutip dari beberapa seniman lawas Ponorogo.

Salam Budaya Ponorogo.

Nila Bakar Ngebel


Ada makanan Special di Tempat Special ini.
Di sepanjang pinggiran telaga ngebel banyak sekali yang menjualnya.
NILA BAKAR…..

Terkesan biasa dari namanya.
Tapi untuk rasanya benar – benar berbeda dari yang lain.
Menyantap nila bakar di pinggir Telaga.
Sangat luar biasa indahnya.


Bagi anda penggemar kuliner, Silahkan coba berkunjung di Sini.
Sambil menyelam minum air.
Menikmati indahnya pariwisata sambil Menikmati Kulinernya.

Salam Kuliner Ponorogo.

Reyog Ponorogo Di Jepang


Salut bagi mereka teman teman dari Ponorogo yang senantiasa membawa indahnya budaya Ponorogo Ke Jepang.
Pentas Reyog ini di gelar di Jepang oleh para pemuda Pecinta seni Reyog pastinya.

Kami dari Ponorogo senantiasa mendukung dan mengagumi Jiwa kalian disana.
Semoga kedepan ponorogo bisa lebih maju dari sebelumnya.

Salam Budaya Ponororo

Sungai Indah


Gemercik air di sungai ini terasa begitu menakjubkan.
Selain udaranya yang sejuk, Air yang jernih, Bebatuan besar yang menghiasi keindahan masih ada nyanyian burung yang berada di sekitar sungai ini.

Bagi kalian yang suka mandi di sungai, silahkan coba mandi di sungai ini. Mungkin akan dapat merasakan perbedaan alami dan kesejukannya.

Sungai ini masih berada di daerah sooko. Dekat air terjun Plethuk.

Salam Pariwisata Ponorogo.

Tempat Terindah Antara Pulung – Sooko


Tempat terindah ini aku ketahui ketika aku menempuh perjalanku ke sokoo.
Sungguh – sungguh menyejukkan. aku sempat beristirahat ditempat ini beberapa saat. Dan memang benar – benar bisa menghilangkan penat dan stress ku.

Hutan ini terletak di antara daerah Pulung dan Sooko. aku sendiri tidak tahu tepatnya ikut kawasan Pulung atau Sooko.
Silahkan coba beristirahat di tempat ini jika merasa kecapek an menuju sooko. Dan rasakan kesejukannya.

Salam Pariwisata Ponorogo.

Dawet Jabung


Satu – satunya minuman Khas Ponorogo yang benar – benar menggiurkan. Minuman ini terdiri dari Cendol putih, Juruh (Air Gula), dan santan kelapa.

saya rasa kurang pass jika ke Ponorogo tidak mampir untuk mencicipi minuman segar ini.

Ada mitos tersendiri dalam minuman ini.
Dawet jabung ini di tempatkan di mangkuk kecil.
Dan penjualnya memberikan mangkuk berisi dawet ini memakai tatakan (Lepek).Tetapi para pembeli tidak boleh mengambil minuman ini sekaligus tatakannya. Dalam artian hanya boleh mengambil mangkuknya saja.

Dengar – Dengar mitos jika diambil sekaligus tatakannya maka penjual dawet akan ngikut pembeli tersebut dan harus menjadikannya istri. lalu bagaimana jika pembelinya wanita????”Saya jaga tidak tahu.He…”

Salam Kuliner PONOROGO

Air Terjun Plethuk


Keindahan alam di desa kecil ini sangat luar biasa.
Benar benar masih alami. Air Terjunnyapun tak kalah indah dengan Air Terjun di tempat – tempat lain. Sungguh indah dan menakjubkan.

Wisata ini terletak di kecamatan Sooko.
Selain sebagai objek wisata, di plethuk ini juga sering di pakai untuk penjelajahan anak – anak pecinta alam ataupun anak- anak pramuka. Selain karena keindahan alamnya banyak sekali yang bisa kita pelajari dan renungkan di sini.

Bagi anda Para Pecinta Alam silahkan kunjungi wisata Air Terjun Plethuk yang berada di Antara Pegunungan Sooko ini.

Salam Pariwisata Ponorogo.

Telaga Ngebel


Telaga ngebel bisa dibilang masih benar – benar perawan.
Belum tersentuh oleh apapun.
Udaranya begitu sejuk dan banyak sekali buah – buahan alami di sana.
Diantaranya Durian, Pundung, Duku, Rambutan dll.
Selain itu di telaga ngebel ini terkenal dengan makanan Nila bakar.
Sungguh menambah kenikmatan tersendiri menyantap Nila Bakar di Pinggir telaga ditemani hembusan angin yang begitu menyejukkan hati.

Telaga Ngebel ibarat tambang emas yang menunggu sentuhan investor, sehingga dapat bersolek dan menjadi ikon kedua di Kabupaten Ponorogo setelah kesenian Reog. Obyek wisata ini layak untuk dikunjungi lantaran masih bersuasana alami dan indah. Kondisi seperti ini dipastikan mampu menghilangkan kepenatan atau kelelahan usai didera kesibukan sehari-hari.

Konon cerita yang berkembang di masyarakat, Telaga Ngebel mempunyai cerita unik yang didasarkan pada kisah seekor ular naga bernama “Baru Klinting”. Sang Ular ketika bermeditasi secara tak sengaja dipotong-potong oleh masyarakat sekitar untuk dimakan. Secara ajaib sang ular menjelma menjadi anak kecil yang mendatangi masyarakat dan membuat sayembara, untuk mencabut lidi yang ditancapkan di tanah.

Namun tak seorangpun berhasil mencabutnya. Lantas dia sendirilah yang berhasil mencabut lidi itu. Dari lubang bekas lidi tersebut keluarlah air yang kemudian menjadi mata air yang menggenang hingga membentuk Telaga Ngebel.

Legenda Telaga Ngebel, terkait erat dan memiliki peran penting dalam sejarah Kabupaten Ponorogo. Konon salah seorang pendiri Kabupaten ini yakni Batoro Kantong. Sebelum melakukan syiar Islam di Kabupaten Ponorogo, Batoro menyucikan diri terlebih dahulu di mata air, yang ada di dekat Telaga Ngebel yang kini dikenal sebagai Kucur Batoro.

Buat Jalan Tembus

Bupati Ponorogo Muhadi Sujono mengakui Telaga Ngebel memang cukup potensial untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata sekaligus sebagai penopang ekonomi masyarakat maupun daerah kabupaten itu sendiri. Namun satu hal yang menjadi kendala aset menuju ke obyek ini baru bisa ditempuh melalui satu jalur, sehingga membuat para investor enggan melirik atau menanamkan modalnya untuk membangun obyek wisata pendukung (sport tourism) di telaga ini.

Dalam waktu dekat, Kabupaten Ponorogo akan bekerja sama dengan kabupaten Madiun dan Nganjuk untuk membuat jalan tembus menuju ke Telaga Ngebel. “Saya akan mengusulkan rencana proyek ini ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar dapat segera terealisasi,” kata Muhadi Sujono. Dia yakin dengan adanya beberapa alternatif jalan menuju obyek wisata Telaga Ngebel, tidak menutup kemungkinan investor akan tertarik untuk menanamkan modalnya disini.

Kabupaten Ponorogo, cukup kaya akan potensi pariwisatanya, baik wisata budaya maupun wisata alam. Salah satunya event nasional yang berakar dari tradisi masyarakat, yaitu Grebeg Suro yang biasanya digelar pada Festival Reog Nasional. Kegiatan ini dikemas secara matang sehingga cukup layak jual di pasar Wisata internasional. Event Grebeg Suro telah menjadi kalender wisata nasional, dan cukup menarik bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung di kota kecil di Jawa Timur ini.

Sedangkan kesenian reog sudah menjadi identitas bagi kabupaten Ponorogo. Oleh karenanya kabupaten ini disebut juga dengan Kota Reog. Pentas seni reog sudah dikenal luas di Indonesia bahkan mancanegara. Di setiap sudut kota dapat dijumpai miniatur-miniatur reog.

Tips Perjalanan

0byek wisata Telaga Ngebel terletak sekitar 24 km kearah timur laut dari pusat kota Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, tepatnya berada di Gunung Wilis dengan ketinggian 750 meter diatas permukaan laut, dengan suhu sekitar 22 derajad celcius. Luas permukaan telaga 15 km dengan dikelilingi jalan sepanjang 5 km. Panoramanya sangat indah dan menakjubkan. Udaranya sejuk dan kondisi alamnya masih asri.

Di Telaga Ngebel setiap satu tahun sekali diselenggarakan ritual budaya berupa Larungan Sesaji pada tahun baru Hijriyah/Tahun baru Islam 1 Muharam atau 1 Suro.

Sumber: Majalah Travel Club

Salam Pariwisata PONOROGO